Penangkaran penyu Pulau Sangalaki merupakan salah satu daya tarik wisata yang memikat di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia
Penangkaran penyu Pulau Sangalaki merupakan salah satu daya tarik wisata yang memikat di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia kaya akan keindahan alam dan menjadi rumah bagi berbagai habitat makhluk air, termasuk penyu. Salah satu surga tersembunyi yang patut dikunjungi adalah Pulau Sangalaki.
Pulau tersebut terletak di Kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur. Destinasi ini telah lama populer sebagai pusat konservasi penyu hijau dan penyu sisik, dua spesies penyu yang terancam punah. Pulau Sangalaki menjadi tempat bertelur alami bagi penyu-penyu tersebut, menjadikannya sangat penting bagi upaya pelestarian.
Selain nilai konservasinya, Pulau Sangalaki juga memanjakan mata dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Pantai berpasir putih, air laut yang jernih, dan keanekaragaman hayati bawah laut menjadikan pulau ini destinasi ideal bagi pecinta alam dan fotografi. Pulau ini benar-benar menghadirkan keindahan alam dan pentingnya pelestarian dalam satu paket lengkap.
Penangkaran Penyu Pulau Sangalaki Sebagai Tempat Penangkaran Penyu
Pulau Sangalaki merupakan tempat favorit bagi spesies penyu untuk bertelur, khususnya penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys). Penyu-penyu ini menggali pasir untuk membuat sarang sebelum bertelur.
Penangkaran penyu di pulau ini memiliki tingkat keamanan tinggi, dengan kehadiran Polisi Hutan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur yang menjaga ketat area sarang. Langkah ini bertujuan melindungi telur penyu dari ancaman pencurian serta serangan predator, menjaga kelestarian spesies ini.
Pulau Sangalaki yang tidak berpenghuni dan minim gangguan menjadi surga bagi penyu untuk bertelur. Penyu hijau dan penyu sisik sering datang ke pulau ini karena pasirnya yang halus, ideal untuk menggali lubang sarang.
Sebagai hewan yang sensitif, penyu memanfaatkan suasana tenang Pulau Sangalaki saat musim bertelur tiba. Berdasarkan data, lebih dari 3.700 penyu bertelur di pulau ini setiap tahun, dan jumlahnya meningkat signifikan saat air laut pasang, menandai pentingnya pulau ini bagi kelestarian penyu.
Penyu Hijau
Melansir dari laman goodnewsfromindonesia.id, penyu hijau (Chelonia mydas) merupakan reptil laut yang menjadi satwa endemik di seluruh perairan Indonesia. Penyu ini menghuni perairan laut tropis dan subtropis yang tersebar di Samudera Pasifik dan Atlantik.
Pulau Sangalaki menjadi salah satu tempat penting bagi konservasi penyu hijau, dengan penangkaran yang dirancang untuk melindungi spesies ini. Kehadiran penangkaran penyu Pulau Sangalaki tersebut membantu menjaga populasi penyu hijau dari ancaman kepunahan, terutama di habitat alaminya yang kian terancam.
Penyu Sisik
Penyu sisik atau hawksbill sea turtle (Eretmochelys imbricata) merupakan jenis penyu berukuran kecil yang sering dijumpai di perairan tropis dan subtropis. Reptil laut ini memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem terumbu karang.
Pulau Sangalaki menjadi salah satu lokasi favorit penyu sisik untuk bertelur, berkat kondisi lingkungannya yang tenang dan aman. Pulau ini menyediakan habitat yang ideal bagi spesies ini untuk berkembang biak. Hal itu menjadikannya kawasan konservasi penting bagi kelestarian penyu sisik di Indonesia.
Populasi Penyu
Keberadaan penyu semakin terancam punah akibat perburuan liar dan serangan predator alami, seperti biawak. Kondisi ini memicu perlunya upaya pelestarian yang serius untuk melindungi spesies penyu. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan patroli malam di sepanjang pantai untuk menemukan dan mengamankan telur-telur penyu.
Penyu biasanya naik ke pesisir pantai di malam hari untuk bertelur, sehingga waktu tersebut menjadi momen penting bagi tim konservasi untuk melindungi sarang dan memastikan telur-telur tersebut aman dari ancaman.
Telur-telur penyu yang ditemukan oleh petugas kemudian diamankan dan dikubur di area penangkaran khusus di Pulau Sangalaki. Jika kapasitas penangkaran penuh, telur-telur tersebut akan dipindahkan dan dikubur di halaman kantor Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Sangalaki.
Proses inkubasi berlangsung sekitar dua bulan, hingga akhirnya tukik (anak penyu), muncul ke permukaan secara alami. Penangkaran ini mampu menampung hingga 30 sarang, dengan setiap sarang berisi ratusan telur. Upaya ini menjadi langkah penting dalam mendukung keberlangsungan hidup spesies penyu.
Petugas mengumpulkan tukik yang naik ke permukaan dan menyimpannya dalam bak selama semalam. Penyimpanan ini memberikan kesempatan bagi wisatawan yang berkunjung ke penangkaran penyu Pulau Sangalaki untuk belajar lebih banyak tentang konservasi penyu sebelum tukik dilepaskan ke laut.
Kegiatan pelepasan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran dan antusiasme masyarakat, tetapi juga membantu menjaga populasi penyu agar tetap lestari. Selain itu, BKSDA bekerja sama dengan pihak swasta melalui program CSR untuk mendukung pelepasan tukik ke laut pada malam hari.
Siklus Hidup Penyu
Perjalanan hidup penyu sangat penuh tantangan. Untuk mencapai tahap dewasa, penyu harus melalui berbagai fase. Dimulai dari proses bertelur, telur-telur ini perlu terkubur selama dua bulan dalam pasir sebelum menetas menjadi tukik. Namun, hanya sekitar 80% telur yang berhasil menetas.
Lebih menantang lagi, peluang tukik untuk bertahan hidup hingga dewasa sangat kecil, dengan perbandingan hanya 1:1000. Oleh karena itu, upaya konservasi melalui pembangunan penangkaran menjadi sangat penting untuk melindungi dan melestarikan spesies langka ini dari ancaman kepunahan.
Terdapat Biota Laut dan Pasir Putih Indah
Selain menjadi pusat penangkaran atau habitat penting bagi penyu, Pulau Sangalaki juga kaya akan keindahan biota laut yang menakjubkan. Pulau ini memiliki pantai dengan pasir putih berkilau yang membentang sepanjang 12 hingga 15 meter.
Tekstur pasirnya yang halus dan pantainya yang landai menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung. Keindahan alam ini membuat pengunjung merasa betah, terutama saat berenang atau bermain air di tepi pantai, menikmati suasana yang tenang dan indah.
Sekitar 95% area Pulau Sangalaki merupakan kawasan perairan yang dilengkapi dengan ekosistem hutan pantai alami. Di pulau ini, terdapat padang lamun dan terumbu karang yang masih terjaga kelestariannya.
Keindahan alamnya yang luar biasa menjadikan Pulau Sangalaki salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Indonesia. Pesona alam yang memukau ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan bawah laut serta keasrian lingkungan pulau yang masih alami.
Terdapat Ikan Pari Manta
Keindahan bawah laut penangkaran penyu Pulau Sangalaki memang memikat banyak wisatawan untuk mencoba aktivitas snorkeling dan diving. Pulau ini memiliki 10 titik spot diving yang menawarkan pengalaman berbeda, antara lain Channel Entrance, Coral Gardens, Turtle Town, Sandy Ridge, Manta Run, Sherwood Forest, Manta Parade, Manta Avenue, Eel Ridge, Lighthouse, dan The Rockies.
Para penyelam berlisensi dapat menjelajahi seluruh taman bawah laut yang indah ini. Sementara itu, penyelam pemula bisa menikmati keindahan perairan dengan memilih paket fun diving, yang dilengkapi pelatihan singkat dan pendampingan dari dive master. Kedalaman maksimum yang dapat dicapai oleh penyelam pemula dibatasi hingga delapan meter, menjadikan pengalaman diving lebih aman dan menyenangkan.
Selain menjadi tempat penangkaran penyu, Pulau Sangalaki juga menjadi habitat bagi berbagai hewan laut, termasuk ikan pari manta. Ikan pari manta, dengan tubuh besar dan indah, menjadi salah satu daya tarik utama pulau ini.
Gerakan tubuhnya yang meliuk-liuk di dalam air mempesona banyak orang, dan banyak wisatawan yang ingin berinteraksi langsung dengan ikan ini. Ikan pari manta tergolong sulit ditemukan, sehingga momen untuk melihatnya di habitat aslinya menjadi pengalaman yang langka.
Pulau Sangalaki juga menawarkan keindahan alam bawah laut yang menakjubkan, dengan ikan kecil berwarna cerah, terumbu karang, kerang, dan alga yang bisa disaksikan saat menyelam. Ikan pari manta biasanya dapat terlihat lebih jelas saat malam hari, terutama di pesisir pantai.
Karena biota laut di sekitar Pulau Sangalaki menjadi sumber makanan utama bagi ikan ini. Dengan pesona alam yang kaya, Pulau Sangalaki menawarkan pengalaman wisata yang luar biasa bagi para pencinta alam dan kehidupan laut.
Tempat Menarik
Penangkaran penyu Pulau Sangalaki tidak hanya terkenal sebagai tempat penangkaran penyu dan habitat ikan pari manta, tetapi juga menjadi destinasi menyelam yang menakjubkan. Pengunjung dapat menyaksikan keindahan bawah laut yang luar biasa, dengan berbagai kehidupan laut yang mempesona, menciptakan pengalaman tak terlupakan.
Selain itu, wilayah daratan Pulau Sangalaki juga menawarkan pesona alam yang tidak kalah menarik. Di sini, pengunjung dapat melihat satwa langka seperti Elang Bondol, Ketam Kelapa, dan Burung Gosong Filipina. Keindahan alam yang ada di pulau ini memberikan pengalaman berbeda yang sulit ditemukan di kehidupan sehari-hari, terutama di kawasan perkotaan.
Bagi pengunjung yang tertarik dengan wisata bahari, Pulau Sangalaki dapat dikunjungi di lokasi 3CP2+349, Pulau Sangalaki, Pulau Derawan, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di sini, pengunjung bisa belajar tentang habitat penyu di penangkaran penyu yang ada di pulau ini.
Lebih dari itu, wisatawan yang berkunjung ke Penangkaran penyu Pulau Sangalaki juga bisa menyaksikan langsung penyu hijau berenang di perairan sekitar pulau. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati fasilitas yang mendukung proses penyu bertelur. Semua itu menjadikannya pengalaman yang tak terlupakan bagi pencinta alam dan kehidupan laut.
COMMENTS